Opini: Menjual Diri Tidak Sama Dengan Sombong?

Tergelitik melihat hasil pengamatan kebiasaan karyawan di Indonesia pada umumnya yang "manut" & "nrimo" dalam bekerja dan mengejar karirnya, maka tulisan ini dibuat dalam bentuk opini. Opini diartikan boleh ada opini lain yang berbeda. Seperti biasa, komentar akan selalu dihargai.

Ambil contoh sederhana saja, dalam satu diskusi, seseorang yang berpengalaman dalam mengerjakan sebuah module pemrograman misalnya menghindarkan dirinya bercerita tentang kepiawaiannya menganalisa, mencipkan dan merampungkan module tersebut hanay karena sikap yang kurang  "speak out" (baca: berani tampil).
Akibatnya: apabila ada rekan lain yang lebih berani berpendapat, jasa yang dibuat programmer aslinya tidak terekspos dengan selayaknya.


Keuntungan dan kerugian

Loh ...! Saya kan tidak mau dibilang sombong sama orang lain! Sebaliknya, orang yang mengenalkan hasil kerja orang lain tampak "lebih bersinar" padahal tidak ngapa-ngapain. Ironi bukan?

Bicara keuntungan dan kerugian, jelas buat yang bikin program ini kerugian: namanya tidak terpopulerkan, kesempatan meraih sesuatu yang lebih baik tertunda, bahkan seringkali terabaikan. Jadilah masuk dalam gang yang manut dan nrimo seperti disebut di atas.
Pendirian untuk tidak menjadi sombong menyebabkan prestasi yang seharusnya milik kita, beralih ke orang lain. Sebuah pemborosan kesempatan :).

Keuntungannya: kalau dianggap tidak sombong, kan temannya banyak, termasuk yang mengerjai juga banyak. Anda punya banyak teman, tapi pengaruh anda tidak besar di mata penonton lain karena tenggelam diantara kesohoran orang lain yang lebih berani tampil.
Jadi di balik keuntungan ini pun masih ada kerugian jangka panjang yang konsekuensinya karir terhambat, rejeki terhambat, fasilitas terhambat, dst dst.


Jadi harusnya gimana donk?

Berimbang! Itulah jawaban singkatnya.
Judul tulisan ini: Menjual Diri - artinya: menempatkan diri pada porsinya yang pas; tidak kurang tidak berlebihan. Untuk contoh di atas, rekan yang menyalip mencari muka termasuk berlebihan apabila tanpa menyebut anda sebagai sang ahli di balik keberhasilan program; tetapi bisa juga menjadi penolong anda apabila ybs berani mengangkat anda sebagai orang yang berjasa. Tujuan tulisan ini mengharapkan anda berbicara untuk diri anda sendiri, menjelaskan kemampuan anda sehingga prestasi tercapai.

Menjual diri di sini konteksnya adalah memberikan informasi yang benar dengan akurasi yang dapat dipercaya antara kenyataan dan pernyataan yang diutarakan. Pendengar akan menyimak, menilai dan mengerti kelebihan anda apabila penjelasan anda masuk akal dan berisi (baca: sesuai dengan kenyataan, tidak bombastis).
Intinya: sombong atau tidaknya seseorang dalam memamerkan dirinya tergantung niatan, cara mengkomunikasikannya serta persepsi
pendengar mengenai apa yang didengarnya.


Ada Tips untuk tampil & menjual diri dengan baik dan benar?
Ya! Lakukanlah apa yang anda katakan, istilah kerennya: Walk the Talk ini bukan istilah yang baru. Hanya saja seringkali bicara tidak sebanyak perbuatannya atau lebih parah lagi tidak sesuai dengan perbuatannya (termasuk bungkam kalau ditanya siapa yang berjasa nih untuk pembuatan modul program ini, misalnya).

Menjawab Keraguan
Demi kemajuan pola pikir, hilangkanlah keraguan anda untuk tampil. Indonesia sangat membutuhkan orang-orang yang mampu bekerja dan berbicara mewakili kompetensinya. Marilah kembangakan segala yang baik untuk kemajuan pribadi anda, keluarga, serta kemajuan bangsa.
Website konsultan pribadi - www.kiki4hire.com siap membantu anda dalam menjawab keraguan yang timbul dalam cara dan teknik menjual diri serta cara berprestasi dengan baik dan benar.

Semoga bermanfaat dan anda selalu tampil dalam setiap prestasi yang telah dibuat.

-kiki4hire-



twitter: @kiki4hire @konsultangoceng @k4htweet
website: http://www.kiki4hire.com
blog: http://kiki4hire.blogspot.com
email: info@kiki4hire.com


1 comment:

  1. Agree, do not let anyone take credit on your accomplishments. Be accountable for your work or failure. If you do not sell your self, who will ?

    ReplyDelete

Silakan komentari